Mahasiswa Kukerta Kelompok 77 UIN SMH Banten, Lakukan Sosialisasi Bullying di Yayasan Ponpes Al Hidayah Wantisari Leuwidamar

Lebak36 Dilihat
Example 1500x60

Bungas Banten, LEBAK  – Bullying merupakan penyakit pendidikan yang sudah menjamur dan terus berkembang di dalamnya apalagi kasusnya semakin ke sini semakin bertambah. Banyak korban bullying yang memberikan citra buruk di dunia pendidikan.

Maka dari itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Kelompok 77 UIN SMH Banten melakukan sosialisasi mengenai Bullying di Yayasan Pendidikan Al-Hidayah Wanti, Senin, (12/08/2024).

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh seluruh santri Pondok pesantren (Ponpes) Al Hidayah Wanti mulai dari laki-laki dan perempuan, mulai dari jenjang MTs dan MA dengan diisi oleh pemateri dari anggota Kukerta kelompok 77 UIN SMH Banten.

Mia Mulyati mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Islam sebagai pemateri dalam sosialisasi bullying ini mengatakan, Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada santri agar tidak menjadi pelaku bullying di pondok pesantren tersebut.

Masih kata Mia Mulyati, bahwa kasus bullying sudah menjamur di dunia pendidikan, menjadi makanan sehari-hari dan penyakit yang sulit untuk dibasmi, karena peran pelaku sangat mendominasi dan pendidikan hanya terarah kepada korban.

Maka, lanjut Mia, yang harus menjadi tekanan dan perhatian dalam kasus bullying adalah pelakunya. Pelaku bullying yang harusnya menjadi target konseling karena jika tidak diatasi, pelaku bullying akan terus mencari target selanjutnya dan terus melakukan perundungan lagi dan lagi.

“Bullying merupakan suatu perundungan yang tidak bisa dibiarkan dan dinormalisasi di lingkungan pendidikan ataupun lingkungan umum. Perlu ada penyelesaian yang sampai kepada akarnya agar kasus perundungan ini tidak terjadi lagi,” ujar Mia.

Selain memberikan pemahaman seputar bullying, para mahasiswa Kukerta juga memberikan tips-tips untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah.

Dalam kegiatannya, Siswa diajak untuk berani melaporkan jika melihat atau mengalami tindakan bullying, serta saling mendukung satu sama lain.

“Pada dasarnya kegiatan ini dimaksudkan agar para siswa memahami makna bullying dan proses pencegahannya, berani untuk melaporkan tindakan bullying atau perundungan ini ,” tambah Putra Ariyanto selaku Ketua Kelompok 77 Kukerta yang berlokasi di Desa Wantisari, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Sosialisasi ini ditutup dengan penegasan dari Muhammad Zidan Alida Putera sebagai moderator. “Kasus bullying di pendidikan jangan sampai menjadi hal yang biasa dan tidak ada penanganan, kita sebagai santri dan yang menghadiri sosialisasi ini harus menjadi pemeran dalam menolak dengan bilang Say No to Bullying, Stop bullying,” kata Muhammad Zidan Alida Putera.

REPORTER : RED

Example 1500x60
Example 1500x60 Example 1500x60
Example 1500x60
Example 1500x60
Example 1500x60
Example 1500x60
Example 1500x60
Example 1500x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *