Bungas Banten, CILEGON – Dengan dihadiri siswa-siswi kurang lebih 130, Pita Putih Indonesia (PPI) bersama SMPN 2 Kota Cilegon menggelar Seminar Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Aula SMPN 2 Kota Cilegon Banten, Sabtu (02/11/2024).
Saat wawancara Ketua Pita Putih Indonesia mengatakan bahwa maksud dari kegiatan acara seminar ini untuk mengajak remaja mengenali lebih jauh mengenai perubahan iklim dan dampak pada diri mereka khususnya mengenai kesehatan reproduksi.
Yang mana hal ini masih jarang dibicarakan didunia tentang kesehatan reproduksi, maka dengan ini kami memulai mengajak remaja untuk bisa juga menyampaikan apa yang mereka ketahui dan mereka rasakan,” ujarnya.
Mengapa seminar ini khusus remaja, karna remaja ini bagian dari masyarakat yang relatif sangat sedikit dapat perhatian maka dari itu kita harus mendengarkan suaranya.
“Karna mereka juga berhak untuk mendapatkan informasi dan pelayanan atas apa yang menjadi dampak dari perubahan iklim dari diri mereka,” papar Heru Kasidi.
Diruang yang sama, Narasumber Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Rofikoh Latif Yuhana mengatakan sangat mengapresiasi dengan kegiatan seminar ini yang berjudul “Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja” yang mana BMKB menyampaikan bahwa dampak perubahan iklim ini memang nyata adanya.
Dengan adanya perubahan iklim ini maka kita harus waspada pada masa musim hujan genangan saluran air itu jangan kita membuang sampah sembarangan.
Karna ini akan mengakibatkan banyak bakteri akan berkembang dan akan mempengaruhi kesehatan terhadap lingkungan terutama anak-anak remaja sedang tumbuh berkembang.
“Bersama ini saya tegaskan untuk seluruh remaja kita harus wear terhadap lingkungan yang sudah banyak berubah, sehingga dampak kesehatan remaja akan berbahaya, jadi saat sekarang ini perubahan iklim ini jagalah kesehatan agar jauh dari penyakit,” tegasnya.
Selanjutnya dari perwakilan Siswa SMPN 2 Kota Cilegon Fahira Ramadhani Y, menuturkan bahwa saya merasakan seminar ini sangat berguna untuk remaja-remaja sekitaran yang belum mengetahui bahaya dari perubahan iklim yang memiliki dampak dalam kesehatan.
“Dengan adanya seminar ini kita bisa memberikan edukasi serta memahami dalam memberikan materi kepada para remaja untuk memahami kesehatan reproduksi,” tuturnya.
Ghathfan Putra Pradipta menambahkan terkait informasi medsos itu bagaimana cara kita untuk menghentikan penyebaran hoax.
“Karna jika berita hoax itu tidak bisa dihentikan maka akan menimbulkan isu-isu suatu berita yang sifatnya tidak mendidik,” pungkasnya.
REPORTER : HERMAN/ SUKARDI